Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat HUT PPNI Tulungagung


Tulungagung - Ribuan masyarakat dan perawat di Tulungagung mengikuti jalan sehat HUT ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di alun-alun kota. Jalan sehat juga dihadiri oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo . 

Ketua PPNI Tulungagung Kukuh Heru Subagyo, mengatakan jalan sehat tersebut merupakan rangkaian HUT PPNI yang jatuh pada 17 Maret serta Hari Perawat Internasioanl yang jatuh pada 12 Mei. 

"Di sini juga ada juga kami selenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, ada juga kegiatane juga donor darah," kata Kukuh Heru Subagyo, Minggu (28/5/2023). 

Menurutnya aksi jalan sehat tersebut diharapkan dapat mendekatkan diri antara perawat dengan masyarakat Tulungagung. Kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi di antara perawat di Tulungagung. 

"Semoga perawat kita semakin profesional dalam menjalankan tugasnya. Kami juga ingin menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder," ujarnya. 

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengatakan perawat merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Ia pun mencotohkan, dalam masa pandemi COVID-19 lalu, perawat dan tenaga medis lainnya menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien. 

"Jasa perawat sangat besar, terima kasih untuk seluruh perawat di Tulungagung," kata Maryoto Birowo. 

Sementara itu dari pantauan beritatulungagung.com antusiasme masyarakat untuk mengikuti jalan cukup tinggi. Ribuan warga tumplek blek di alun-alun Tulungagung sejak Minggu pagi. Untuk menambah semaraknya jalan sehat, panitia menyiapkan puluhan hadiah menarik, mulai dari sepeda motor, sepeda gunung, barang elektronik hingga aneka door prize lainnya. 

Kemenhub Siapkan Strategi Konektivitas Transportasi Tulungagung

Tulungagung - Pembangunan infrastruktur transportasi menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan konektivitas seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya mewujudkan infrastruktur transportasi yang tepat guna.

Untuk itu, Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) bersama dengan mitra stategis Komisi V DPR RI menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kebijakan bidang prasarana transportasi dan integrasi moda dengan mengusung tema "Pengembangan Konektivitas Transportasi Wilayah Tulungagung dan Sekitarnya" pada Senin (22/5).

"Kabupaten Tulungagung menempati posisi 3 teratas di Eks Karisidenan Kediri dengan pencapaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang menjadi indikator ekonomi. PDRB sebagian besar ditopang oleh Industri pengolahan dan perdagangan. Untuk itu, infrastruktur transportasi dan integrasi moda sangat diperlukan agar perekonomian Kabupaten Tulungagung dapat tumbuh optimal dan memiliki daya saing yang kuat dengan Kota/Kabupaten disekitarnya," ujar Umar Aris.

Lebih lanjut Umar menyampaikan guna mewujudkan konektivitas infrastruktur diperlukan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pengawasan dari legislatif. Sinergitas dan kolaborasi yang baik dengan sejumlah pihak terkait, khususnya pemerintah daerah diperlukan agar program pembangunan infrastruktur transportasi dapat berjalan dengan optimal.

Selaras dengan Umar Aris, Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Timur VI, Sri Rahayu mengatakan bahwa jaringan transportasi merupakan kebutuhan pelayanan dasar dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama mendorong sektor perekonomian di suatu wilayah. Oleh karena itu dalam perencanaannya perlu disinergikan dengan baik oleh unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak swasta melalui integrasi moda.

"Dengan perencanaan jaringan transportasi yang baik di Provinsi Jawa Timur tentunya dapat meningkatkan perekonomian nasional, khususnya Provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi yang memiliki industri dan usaha yang sedang berkembang selain itu dapat mewujudkan pemerataan pembangunan di daerah," ungkapnya.

Sri Rahayu menambahkan, pengembangan jaringan transportasi dapat dilihat dalam bentuk pembangunan terminal-terminal transportasi, baik darat, laut (dalam hal ini Pelabuhan), maupun udara (dalam hal ini bandara). 
Di Kabupaten Tulungagung terdapat beberapa simpul transportasi seperti terminal dan stasiun kereta. Diharapkan dari fasilitas transportasi yang ada dapat dioptimalkan sebagai sarana penghubung antarmoda transportasi di berbagai daerah untuk dipergunakan oleh seluruh masyarakat.

Sri Rahayu menyebutkan salah satu proyek yang dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) adalah Bandara Dhoho Kediri.

"Proyek pembangunan bandara ini menjadi contoh untuk melancarkan konektivitas antar wilayah khususnya di Jawa Timur dan daerah penyangganya seperti Kab. Tulungagung, Kota Kediri, Kab. Blitar dan Kota Blitar. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan pembangunan integrasi moda dari dan menuju Bandara Dhoho," jelas Sri Rahayu.

Sementara itu, Kepala Pusat Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Novyanto Widadi menyebutkan bahwa Kabupaten Tulungagung merupakan kota dengan posisi yang strategis, lokasinya yang berada pada jalur transportasi Blitar-Tulungagung-Trenggalek serta Tulungagung-Kediri sangat berpotensi meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan transportasi yang efektif dan efesien. 

"Dengan Pengembangan Konektivitas Transportasi Wilayah Tulungagung dan sekitarnya tentunya diharapkan dapat dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, memudahkan perjalanan antarlokasi, serta menghubungkan wilayah dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata," jelasnya

Pada kesempatan yang sama Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menyebut bahwa Kabupaten Tulungagung yang terletak di sisi selatan wilayah Jawa Timur memiliki posisi yang menguntungkan.

"Kabupaten Tulungagung memiliki potensi wilayah yang luar biasa. Seiring dengan terbukanya akses kawasan selatan saat ini di wilayah Kabupaten Tulungagung mulai berkembang kawasan wisata pantai namun terdapat beberapa lokasi Pantai yang masih terkendala dengan aksesbilitas yang belum optimal," ujar Maryoto.

Maryoto berharap dengan adanya dukungan konektivitas transportasi diharapakan akan mampu meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.

Hadir sebagai pembicara, Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Suni Wibowo menyampaikan beberapa program kebijakan untuk menciptakan konektivitas transportasi dalam mendukung pengembangan ekonomi. Sesuai dengan rencana program pengembangan yang tercantum dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Di Kabupaten Tulungagung terdapat bebarapa rencana program antara lain pembangunan jalan lintas selatan/Pansela (JLS) sepanjang 50,97 km di wilayah Kabupaten Tulungagung, pembangunan jalan tol Kertosono-Kediri-Tulungagung, pembangunan trase selingkar wilis serta pembangunan Double Track Rel  Kertosono-Tulungagung-Malang" ungkapnya.

Gatut menambahkan bahwa pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Doho Kediri. Perencanaan Ruas Jalan Tol Kediri - Tulungagung, Wilayah Propinsi Jawa Timur telah dimulai sejak tahun 2020 dan pada Desember 2022 telah ditetapkan lokasi pembangunannya oleh Gubernur Jawa Timur.

Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani

"Sementara untuk pembangunan Trase Selingkar Wilis terdapat 17 km jalan yang belum terbangun di Kabupaten Tulungagung. Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis membutuhkan campurtangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur dikarenakan pengembangan bersifat regional. Dibutuhkan grand design pengembangan kawasan selingkar wilis sebagai dasar dalam proses pengembangan kawasan

Proses konektivitas transportasi ini tentunya bukanlah proses yang instan dalam tahap awal dapat mengalami berbagai macam tantangan namun dengan eksistensi dan komitmen terhadap transportasi yang berkelanjutan dan kolaborasi pemerintah daerah serta pengawasan dari legislatif pada akhirnya akan menciptakan multiplier effect bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt Kepala Pusat Studi Ekonomi Islam Unbraw, Ibu Dr. Sri. Muljaningsih,SE,MSP; Kadishub Kabupaten Blitar,  Agus Santosa; Kepala Dishub Tulungagung, Bagus Kuncoro, Dishub Kota Blitar, Edi Winarno; Dishub Kota Kediri, Gede Sasana Gibyo; Perwakilan Bupati Kabupaten Blitar, Krisna Triatmanto; Dinas PErhubungan Provinsi Jawa Timur, Bapak Saikudin.

Ganjar Milenial Center Tulungagung Gelar Pekan Olahraga Masyarakat Tradisional

Tulungagung - Ganjar Milenial Center (GMC) Tulungagung menggelar pekan olahraga masyarakat tradisional. Kegiatan diisi dengan aneka olahraga tradisional hingga pemeriksaan kesehatan gratis. 

Pekan olahraga tersebut digelar di wisata Kampung Madu, Desa Pulerejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Sabtu (7/5/2023). Ratusan peserta remaja hingga ibu-ibu rumah tangga tampak antusias untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, senam pagi hingga permainan gobak sodor.

Koordinator Ganjar Milenial Center Gusti Febrian, mengatakan kegiatan olahraga tradisional tersebut sengaja digelar sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kearifan lokal berupa olahraga maupun aneka permainan. 

"Kami puas dan senang dengan atensi masyarakat di daerah Pulerejo, Kecamatan Ngantru. Tentunya saya ucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat sudah bersedia menerima kami untuk berkegiatan," kata Gusti Febrian, melalui siaran persnya yang diterima beritatulungagung.com, Minggu (7/5/2023). 

Menurutnya konsep kegiatan sengaja dibuat menarik, sehingga masyarakat bisa menikmati acara dengan semangat dan gembira. 

Lanjut dia, tak hanya sekedar olahraga, even tersebut juga salah satu upaya GMC Tulungagung untuk mengenalkan sosok Ganjar Pranowo yang bakal maju sebagai Calon Presiden Indonesia 2024 mendatang. 

"Selain mengenalkan Sosok Ayah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden Republik Indonesia di pemilu tahun 2024, kami juga bisa dekat dengan masyarakat dan berkolaborasi dengan rekan rekan komunitas, dan masyarakat lintas usia," jelasnya. 

Sementara itu pengelola Kampung Madu Suwandi, menyambut baik kegiatan yang digelar GMC Tulungagung tersebut, karena bisa ikut mengenalkan wisata yang ia kelola. Pihaknya berharap kegiatan serupa kembali digelar di Kampung Madu. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada GMC Tulungagung sudah menyelenggarakan kegiatan di Kampung Madu. Dengan kegiatan ini tentunya besar harapan saya, kita bisa berkembang bersama untuk membawa visi yang sama yaitu mengenalkan satu sama lain di masyarakat luar," kata Suwandi. 

Menurutnya, pelestarian aneka olahraga dan permainan tradisional seperti gobak sodor dan betengan menjadi hal yang menarik, apalagi hal tersebut juga menjadi sarana nostalgia masa muda bagi orang tua dan para lanjut usia. 

"Lomba seperti gobak sodor dan betengan yang kembali di mainkan untuk kami menjadi kenangan tersendiri dan bisa mengingat masa kecil dulu. Semoga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan lagi," imbuhnya. 

Hal senada disampaikan salah seorang warga Pulerejo, Aris. Menurutnya kegiatan GMC tersebut memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. 

"Harapan saya semoga di lain waktu hubungan baik antara kami pemuda desa Pulerejo dan GMC Tulungagung bisa tetap terjaga dengan baik dan bisa mengadakan kegiatan lagi yang dampaknya bisa dirasakan masyarakat terlepas dari bendera politik yang dibawa," ujar Aris.