Harga Ayam Terjun Bebas, Peternak Tulungagung Tunda Masa Panen

Tulungagung - Anjloknya harga ayam pedaging atau broiler membuat para peternak di wilayah Tulungagung kalang kabut. Untuk mengurangi risiko kerugian peternak terpaksa menunda masa panen dan mengganti pakan.

Salah seorang peternak ayam broiler di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Agus Hadi, mengatakan saat ini harga ayam dari peternak berkisar antara Rp 9-10 ribu/kilogram. Harga tersebut sedikit mengalami kenaikan dari sebelumnya yang melorot hingga Rp 6 ribu/kilogram.

"Beberapa hari lalu Rp 6 ribu, sekarang sudah mulai naik hingga Rp 10 ribu. Tapi ini masih jauh dibandingkan harga normal, bahkan biasanya kalau lebaran mencapai Rp 20 ribu/kilogram," ujarnya.

Merosotnya harga jual ayam broiler membuat para peternak merugi, karena harganya di bawah harga pokok produksi. Kerugian peternak rata-rata di atas  Rp10 juta.

Untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar Agus mengaku terpaksa menunda masa panen ayamnya, selain itu ia juga mengganti pakan ayam dari konsentrat dengan jagung dan bekatul.

"Normalnya untuk ayam pedaging seperti ini umur 38 hari sudah keluar kandang, tapi ini sudah 42 hari, terpaksa saya tunda siapa tahu harganya naik," imbuhnya.

Agus menambahkan, untuk penggantian jenis pakan terpaksa dilakukan agar jumlah pengeluaran tidak terlalu besar. Mengingat apabila menggunakan konsentrat maka biaya yang dibutuhkan dalam sehari bisa mencapai Rp 500 ribu/100 ekor.

"Tapi ini tidak tahu apakah harga akan naik atau masih tetap di Rp 9 ribu, kalau masih saja rendah ya otomatis kami akan gulung tikar," imbuhnya.

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga jual ayam broiler tersebut. Namun ia mengakui para peternak biasanya ramai-ramai meningkatkan produksi ayam pada saat puasa hingga lebaran.

"Karena dari pengalaman sebelumnya kalau lebaran itu harganya naik, hingga tembus Rp 20 ribu/kilogram, tapi jni prediksinya meleset jauh," kata Agus.

PT KAI Daop 7 Madiun, Gelontorkan Bantuan CSR


 Tulungagung - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelontorkan bantuan kepada sejumlah kelompok masyarakat , sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepada lingkungan. 

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, bantuan program Bina Lingkungan (BL) tersebut diberikan kepada dua kelompok masyarakat, yakni perangkat alat kesenian untuk warga binaan di Lapas Kelas IIB Tulungagung serta pembangunan paving halaman SDN Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. 

Bantuan senilai puluhan juta rupiah yang dikucurkan tersebut diharapkan akan memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat maupun organisasi yang membidangi. Pada pemberian bantuan CSR tersebut Lapas Kelas IIB Tulungagung memperoleh bantuan senilai Rp 30 juta, sedangkan SDN Ngaglik 2 menerima bantuan pembangunan halaman sekolah senilai Rp 21,48 juta. 

"Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik dan memberikan manfaat yang lebih besar," kata Ixfan. 

Pada saat penyerahan bantuan Ixfan mengaku ikut serta dalam menyampaikan sosialisasi tentang keselamatan perjalanan kereta api, sehingga warga juga berperan serta dalam upaya keselamatan perjalanan KA, dengan cara berhati hati saat melewati perlintasan KA sebidang. 

"Kemudian tidak melakukan pelemparan dan vandalisme terhadap KA," jelasnya