Sempat Satu Acara Dengan Pengidap Corona, Dinkes Tulungagung Skrining Petugas Haji

Tulungagung - Dinas Kesehatan Tulungagung melakukan pemeriksaan sejumlah petugas haji yang sempat terlibat satu acara dengan salah seorang warga Kediri yang meninggal dunia karena positif terpapar virus corona. 

"Sesuai dengan prosedur mereka akan kami lakukan pemeriksaan kesehatan. Kami akan segera koordinasi dengan tim," kata Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung Bambang Triono, Kamis (26/3/2020). 

Pemeriksaan tersebut untuk memastikan apakah para petugas haji tersebut terpapar Covid-19 atau tidak. Sebab kegiatan bersama di Surabaya yang sempat diikuti oleh pengidap corona berpotensi menularkan kepada orang lain. 

Sementara itu Kasi P2P Dinkes Tulungagung Didik Eka, membenarkan adanya petugas haji yang menjadi sasaran skrining. Pihaknya mencatat ada sekitar delapan orang petugas medis. Sedangkan yang lain merupakan petugas dari kantor Kementerian Agama Tulungagung. 

"Semua (statusya) ODP, perawatnya ada lima atau enam, kemudian dokternya ada tiga orang. Dari Kemenag juga ada lo," kata Didik Eka melalui pesan WhatsApp. 

Sebelumnya seorang petugas ibadah haji dari salah satu organisasi keagamaan asal Kediri meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang bersangkutan dinyatakan positif terpapar Covid-19. 

Sebelum jatuh sakit, pria yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi tersebut sempat melakukan kegiatan bimbingan ibadah haji di Surabaya. 

Saat Ormas, Parpol Hingga Warga di Tulungagung Bersatu Lawan Corona

Tulungagung - Wabah virus corona yang masuk wilayah Jawa Timur menjadi perhatian serius semua pihak. Pemerintah, kepolisian, ormas, masyarakat hingga partai politik di Tulungagung ikut berpartisipasi melawan pandemi. 

Proses penanggulangan Covid-19 itu dilakukan dengan beberapa cara,  mulai penyemprotan disinfektan hingga aksi bagi-bagi masker ke masyarakat. Organisasi otonom NU, Banser menggerakkan jajarannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan di daerah masing-masing. 

"Hari ini kami lakukan serentak di semua wilayah Tulungagung, dari tingkat cabang hingga ranting bergerak bersama. Sasaran penyemprotan adalah tempat ibadah," kata Wakil Ketua Ansor Tulungagung, Mohammad Rifa'i, Rabu (25/3/2020). 

Tempat ibadah sasaran tidak hanya masjid dan musala, namun juga gereja serta klenteng. Diharapkan dengan kegiatan yang dibiayai secara mandiri tersebut mampu membawa dampak positif terutama dalam berpartisipasi menangkal menyebaran virus corona di wilayah Tulungagung. 

"Kami sadar penanggulangan corona tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun gerakan bersama dari semua komponen yang dibutuhkan. Tapi kita harus tetap harus memperhatikan instruksi dari pemerintah," ujarnya. 

Dengan kegiatan sosial tersebut diharapkan juga akan memberikan dukungan kekuatan psikologis kepada masyarakat, dalam memutus mata rantai penularan virus corona. 

"Kalau endingnya yang kami harapkan virus corona yang ada di sekitar kita akan mati. Ini nanti kegiatannya akan berkesinambungan, akan kami lakukan lagi di lain hari," imbuh Rifa'i. 

Sementara itu hal serupa juga dilakukan salah partai politik di Tulungagung. Ketua DPC PKB Tulungagung, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk melalukan penyemprotan disinfektan di masjid, musala serta gereja. 

"Di internal PKB sendiri juga membentuk tim siaga Covid-19, ini dalam rangka merespon kebijakan dari pemerintah, terkait darurat corona, kita ingin memberikan bermanfaat bagi masyarakat Tulungagung," kata Adib Makarim. 

Sterilisasi tempat ibadah tersebut dipilih, lantaran merupakan tempat berkumpulnya masyarakat saat menjalankan ibadah sehari-hari. Diharapkan kegiatan itu akan mengurangi risiko penularan virus corona. 

Tak hanya melakukan penyemprotan disinfektan, pihaknya juga membagikan masker kepada para pengguna jalan dan masyarakat umum lainnya.

Warga Bagun Gerbang Sterilisasi Otomatis

Perlawanan terhadap penyebaran corona juga dilakukan warga di Perumahan Puri Jepun Permai 2, Tulungagung. Warga secara swadaya membangun gerbang penyemprotan disinfektan di pintu masuk perumahan. 

Gerbang disinfektan tersebut dibangun dengan ukuran besar, sehingga bisa dimanfaatkan oleh setiap mobil yang hendak masuk di lingkungan perumahan. Proses pembuatannya sendiri dilakukan secara gotong royong dengan memanfaatkan dana patungan dari warga. 

Ketua RT di Perumahan Jepun Permai 2 Suwarno, mengatakan pembangunan itu merupakan respons dari mewabahnya  Covid-19 di dunia termasuk Indonesia. Ide pembuatan gerbang sterilisasi tercetus saat pihaknya menggelar musyawarah RT. 

"Sebetulnya warga perumahan sudah menerapkan protokol kesehatan seperti yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti kebersihan lingkungan maupun social distancing. Tapi di sini kan juga ada tamu dari luar yang tidak diketahui dari mana saja, akhirnya ada ide ini," ujar Suwarno. 

Dengan gerbang disinfektan tersebut setiap warga yang masuk ke perumahan akan disemprot disinfektan secara otomatis. Sehingga diharapkan akam meminimalisir terjadinya penularan Covid-19. 

Di sisi lain, aparat kepolisian Tulungagung juga gencar menyisir warung kopi dan kafe yang biasa digunakan sebagai titik kumpul massa. Polisi langsung membubarkan aktivitas kumpul-kumpul tersebut demi mencegah virus corona. 

"Karena berkumpulnya massa akan memperbesar potensi penyebaran virus corona. Kalau di keramaian seperti warung, siapa yang tahu jika ada orang membawa virus tersebut. Makanya kurangi kumpul-kumpul," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia.

Terminal dan Stasiun Tulungagung Disemprot Desinfektan

Tulungagung - Antisipasi terhadap penyebaran virus corona (Covid-19) dilakukan secara masif berbagai daerah. Di Tulungagung, petugas gabungan menyemprotkan desinfektan di kawasan terminal bus dan stasiun kereta api, selain itu penumpang juga mendapat masker gratis.

Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, mengatakan antisipasi corona dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, dinas kesehatan serta dokkes serta Kementerian Perhubungan. 

"Proses sterilisasi dilakukan oleh 25 petugas gabungan. Kami menyisir berbagai fasilitas terminal dan stasiun yang sering disentuh oleh penumpang," kata Pandia, Minggu (16/2020). 

Langkah antisipasi bersama ini dinilai penting, sebab terminal dan stasiun merupakan salah satu titik kumpul masyarakat yang melakukan kegiatan bepergian antar kota dalam provinsi maupun antar kota antar provinsi. 

"Banyaknya warga yang memanfaatkan moda transportasi umum tentu akan menambah risiko. Makanya kita gerakan bersama sterilisasi," imbuhnya. 

Pihaknya bersama dinas kesehatan tidak hanya sekedar membersihkan kawasan stasiun dan terminal. Namun pihaknya juga memberikan edukasi kepada para penumpang untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

"Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu cara yang tepat, atau kalau di fasilitas publik bisa memanfaatkan cairan antiseptik yang disediakan," ujarnya. 

Pandia berhadap langkah antisipasi juga dilakukan oleh masyarakat, sehingga wabah corona tidak sampai menyebar ke wilayah Tulungagung. 

"Kami tadi juga memberikan masker kepada sejumlah penumpang. Harapan kami, jangan panik, namun selalu waspada," jelasnya.