KPK Geledah Gedung DPRD Tulungagung

Tulungagung - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah ruang kerja di DPRD Tulungagung. 

Enam petugas KPK datang di gedung dewan di RA Kartini Tulungagung pada pukul 12.30 WIB.     Dengan membawa sejumlah koper, petugas KPK langsung menuju ruang aspirasi. Setelah kurang dari setengah jam menggeledah ruang aspirasi, penyidik KPK dipecah menjadi dua tim, satu tim menggeledah ruang ketua DPRD dan tim lain menggeledah ruang sekretaris DPRD. 

"Mohon maaf mas, jurnalis silakan di luar pagar," kata salah seorang anggota polisi yang membantu pengamanan. 

Hingga saat ini penyidik lembaga antirasuah masih melakukan penggeledahan di dalam komplek gedung parlemen. 

Belum diketahui penggeledahan tersebut terkait dengan kasus apa. Namun saat ini KPK tengah melakukan penyidikan dugaan korupsi suap APBD dengan tersangka mantan Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono.

Pasien Isolasi RSUD Tulungagung Negatif Virus Corona

Tulungagung - Setelah menjalani isolasi dan uji laboratorium, seorang pasien asal Kediri di RSUD dr Iskak Tulungagung dinyatakan negatif virus corona (COVID-2019). 

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Supriyanto, kepastian itu didapatkan setelah pihaknya menerima hasil uji laboratorium yang dikeluarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, terhadap swap tenggorok pasien Yatim Muhaini warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. 

"Kondisi pasien sembuh dengan baik, sudah keluar hasil dari Litbangkes Kementerian Kesehatan dan dinyatakan negatif COVID-2019. Dia hanya sakit radang tenggorokan saja," kata Supriyanto, Senin (17/2/2020). 

Pasien perempuan tersebut sempat menjalani karantina di ruang isolasi RSUD dr Iskak selama 14 hari penuh. Yang bersangkutan juga mendapatkan pendampingan sari dokter spesialis paru serta dokter spesialis mikro biologi. 

Dijelaskan, indikasi awal yang dialami pasien tersebut memiliki kemiripan dengan gejala serangan virus. Ditambah yang bersangkutan baru pulang dari negara yang terpapar virus corona, Korea Selatan. 

"Memang gejalanya klinisnya persis, namun yang kami pedomani adalah dari laboratoris. Pasien sudah boleh pulang, karena kondisinya sudah sembuh," ujarnya.  

Supri berharap, masyarakat di lingkungan Yatim tidak memberikan stigma negatif maupun mengucilkannya, sebabnya fakta yang didapat dari pemeriksaan telah dinyatakan negatif corona. 

Direktur RSUD dr Iskak mengaku rumah sakitnya akan menjalankan standar operasional prosedur saat menangani pasien suspek corona. 

"SOP-nya memang seperti itu (diisolasi), jadi kami menangani pasien seolah-olah sudah terjadi, sehingga jangan sampai kita ini kecolongan," ujar Supri. 

Meski demikian pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

"Cuci tangan pakai sabun atau gunakan antiseptik," jelasnya. 

Sementara itu pasien Yatim Muhaini saat dikonfirmasi di RSUD dr Iskak mengaku senang dengan hasil uji laboratorium yang menyatakan dirinya negatif corona. 

"Senang sekali bisa keluar dari isolasi dan negatif corona. Sebetulnya saya sejak awal saya sudah sangat yakin bukan corona, sebab saya punya riwayat sakit asam lambung," kata Yatim. 

Menurutnya, selama masa karantika ia mendapatkan penanganan yang cukup baik dari pihak rumah sakit. Yatim juga menyadari prosedur isolasi yang dijalankan tim medis merupakan upaya untuk melindunginya. 

"Pelayanannya bagus, saya tahu harus diisolasi ya dari berita," imbuhnya. 

Sebelum mengalami panas, nyeri telan dan batuk, ia sempat berkunjung ke Korea Selatan selama satu bulan untuk mendampingi anaknya melahirkan. 

Yatim sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kediri. Selanjutnya pasien dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk menjalani isolasi dan penanganan lebih intensif. 

"Saya yakin masyarakat tidak akan mengucilkan saya," ujarnya. 


Ibu Kos Ngunut dibunuh, Pembuluh Darah Pecah dan Tulang Rusuk Patah

Hasil Autopsi Jasad Ibu Kos, Pembuluh Darah Pecah dan Tulang Rusuk Patah

Adhar Muttaqin 

Tulungagung - Hasil autopsi Tim Kedokteran Forensik Polda Jawa Timur terhadap jasad ibu kos di Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung semakin menguatkan adanya dugaan pembunuhan. Korban mengalami pecah pembuluh darah dan patah tulang rusuk. 

"Dari hasil autopsi semalam, korban dapat dipastikan korban meninggal karena pecahnya pembuluh darah di kepala, ini terjadi diduga karena kehabisan napas akibat dibekap,"  kata Kapolsek Ngunut Kompol Siti Munawaroh, Sabtu (15/2/2020). 

Selain itu hasil autopsi juga menemukan adanya salah satu tulang rusuk pada bagian kanan. Saat ini polisi masih mendalami sejumlah fakta dari hasil autopsi tersebut. 

"Kalau dari penyelidikan sementara kemungkinan patahnya rusuk bukan akibat pukulan benda tumpul, namun diduga akibat diinjak atau terkena lutut saat pelaku membekap korban," ujarnya. 

Untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini, polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap sejumlah saksi, termasuk dua penghuni kos korban. 

"Saksi yang sudah kami periksa ada 10 orang, lima orang kami periksa kemarin dan lima orang kami periksa hari ini. Doakan biasa segera terungkap," jelas Siti Munawaroh. 

Sebelumnya Miratun (65) warga Lingkungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung ditemukan tewas terkunci di dalam kamar dengan posisi terbekap bantal dan guling serta ditutup kasur lipat. 

Pengiriman Masker ke Hong Kong dan Taiwan Tersendat

Tulungagung - Pengiriman masker ke sejumlah negara kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indonesia meningkat tajam dalam kurun waktu dua pekan terakhir, akibat  merebaknya virus corona.

Kepala Kantor Pos Tulungagung Yanuar Pribadi Utomo, mengatakan peningkatan kiriman masker tersebut paling banyak untuk tujuan Hong Kong dan Taiwan. Paket masker tersebut rata-rata dikirimkan oleh keluarga para pekerja asal Tulungagung. 

"Peningkatan pengiriman paket masker mengalami peningkatan dua kali lipat dibanding Januari," kata Yanuar Pribadi Utomo, Selasa (10/2/2020). 

Sedangkan pengiriman untuk ke China justru mengalami penurunan dibanding Januari lalu. Bahkan untuk kiriman ke Provinsi Hubei yang di dalamnya ada kita Wuhan. 

"Karena memang ada larangan dari pemerintah. Sehingga saat ini kiriman masker ke China yang diperbolehkan selain Provinsi Hubei. Untuk Taiwan, Hong Kong tidak ada masalah," ujarnya. 

Yanuar menambahkan membeludaknya kiriman masker dari Indonesia menyebabkan proses pengiriman dari Indonesia ke negara tujuan mengalami keterlambatan. 

"Kalau kondisi normal pengiriman Hong Kong itu membutuhkan waktu antara empat hingga lima hari, namun akibat membeludak terjadi penumpukan dan molor menjadi satu Minggu," imbuhnya. 

Meski demikian pihaknya akan membantu semaksimal mungkin pengiriman masker dari Indonesia ke kantong-kantong pekerja migran asal Indonesia. "Kami siap membantu," imbuhnya. 


Pemerintah Daerah Ramai-ramai Kirim Masker ke Hongkong

Tulungagung - Sejumlah pemerintah daerah di Jawa Timur ramai-ramai mengirimkan bantuan masker untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hongkong dan Taiwan akibat merebaknya virus novel corona. 

Di Tulungagung misalnya, pemerintah setempat mengirimkan bantuan 4.000 masker untuk pekerja migran yang ada di Hongkong. Paket yang terbagi menjadi dua kardus itu dikirimkan ke salah seorang pekerja asal Indonesia melalui jasa Kantor Pos. 

"Pengiriman ini berawal dari keluhan pekerja migran kita di Hongkong yang mengaku kesulitan mendapatkan masker, kemudian kami koordinasikan dengan dinkes masih ada stok untuk tiga bulan. Sebagian kami kirim ini," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro, Selasa (10/2/2020). 

Dari curhat seorang pekerja migran itu didapat informasi, jika stok masker di Hongkong terbatas dan mengalami kenaikan harga yang signifikan. 

"Kami dapat info, di sana itu beli (masker) mahal, tapi barang tidak ada (terbatas). Mungkin kalau di rupiahkan Rp 200 ribu, kemarin sempat Rp 600 ribu, tapi setelah banyak kiriman turun jadi Rp 200 ribu," jelas Galih. 

Sementara itu tindakan serupa juga dilakukan oleh Pemkab Trenggalek dengan  mengirimkan 10 ribu masker ke Hongkong. Bedanya pengiriman tersebut ditujukan ke Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Hongkong. 

"Teknis pendistribusiannya akan diberikan kepada komunitas pekerja migran asal Trenggalek dan akan diteruskan ke masing-masing pekerja," kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. 

Proses pengiriman masker itu akan dilakukan hari ini oleh dinas kesehatan setempat. Pihaknya berharap kiriman masker itu dapat membantu masyarakat Trenggalek yang ada di perantauan. 

"Sampai saat ini warga Trenggalek yang ada di Hongkong dan lainnya dalam kondisi aman. Semoga tidak ada yang terpapar," imbuh Arifin. 

Ikat Pinggang Peserta Tes CPNS diganti Tali Rafia

Tulungagung - Proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Tulungagung berlangsung ketat, peserta harus menjalani pemeriksaan sebelum masuk ruangan, bahkan ikat pinggang pun harus diganti dengan tali rafia. 

Perlakuan tersebut  berlaku untuk seluruh peserta. Sejumlah barang bawaan peserta, seperti tas, dompet maupun telepon genggam harus dititipkan di tempat panitia.

"Tali rafia pengganti ikat pinggang buat kakak," pengumuman yang terpasang di spanduk pintu masuk. 

Di lokasi yang sama disediakan ratusan helai tali rafia berwarna hitam, sebagai pengganti ikat pinggang. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tulungagung Arief Boediono, mengatakan peserta hanya diperkenankan membawa KTP Elektronik dan kartu ujian pada saat memasuki ruangan tes di Hall Crown Victoria. 

"SOP-nya memang seperti itu dan itu nanti akan diberlakukan kepada seluruh peserta," kata Arief, Senin (10/2/2020)

Menurutnya dalam seleksi CPNS 2020 ini terdapat 10.427 pendaftar, sedangkan yang lolos tahap seleksi administrasi dan berhak mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) mencapai 9.754 orang. 

"Dari jumlah itu 12 diantaranya yang sebelumnya pernah mengikuti tes di 2018 dan memenuhi passing grade, mereka tidak ikut dan memilih menggunakan SKD tahun 2018," ujarnya. 

Arief menjelaskan tes SKD di Tulungagung dijalankan selama enam hari mulai 10-16 Februari. Sedangkan tes lanjutan berupa Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) diperkirakan akan dilaksanakan pada April atau menunggu informasi lebih lanjut dari BKN. 

Dalam seleksi tahun ini Pemkab Tulungagung mendapat jatah lowongan sebanyak 601 formasi dengan alokasi terbanyak untuk guru serta tenaga medis. 

Bupati Tulungagung Martoyo Birowo mengaku formasi yang disediakan masih terlalu sedikit dibanding jumlah PNS yang memasuki masa pensiun sejak 2009 lalu.

"Kalau kurang ya jelas kurang, PNS kita kan banyak yang pensiun dan setiap tahun terus bertambah, terutama untuk tenaga pendidik. Makanya formasi saat ini yang banyak adalah guru," kata Maryoto. 

Pihaknya berharap proses seleksi CPNS akan berjalan lancar hingga penentuan siapa saja yang lolos menjadi abdi negara. 

Ditinggal Salat Jumat, Rumah Warga Tulungagung Ludes Terbakar

Tulungagung - Sebuah rumah milik warga Tulungagung ludes terbakar saat ditinggal salat Jumat di masjid. Api diduga berasal dari korsleting arus listrik pada setop kontak. 

Rumah yang terbakar adalah milik Agus Supriyanto, warga Dusun Krajan Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung. Sebagian besar atap dan isi rumah ludes dilalap dijago merah. 

"Awalnya itu saya nggak tahu kalau itu kebakaran, karena saya kira tetangga bakar sampah. Tapi setelah anak saya keluar rumah baru tahu ternyata rumah Pak Agus terbakar," kata tetangga korban, Susiah, Jumat (7/2/2020). 

Sejumlah warga mengetahui kejadian itu langsung berusaha membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya, sambil menunggu mobil pemadam kebakaran datang. 

Kencangnya angin membuat api dengan cepat membesar dan membakar konstruksi bangunan. Sementara sebagian warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian berusaha mengevakuasi barang-barang dari dalam rumah masing-masing. 

"Karena rumahnya berdekatan, kami khawatir kalau apinya nanti menjar kemana-mana, makanya barang dari rumah juga saya keluarkan," imbuhnya. 

Tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua penyuplai air milik Pemkab Tulungagung didatangkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api. 

Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung Rakidi, mengatakan untuk memadamkan api pihaknya membutuhkan waktu sekitar satu jam. "Lokasi rumah ini berada di kawasan padat penduduk sehingga mobil damkar tidak bisa masuk dan berhenti di jalan sana, tapi bisa diatasi, karena selang damkar kita panjang," ujar Rakidi. 

Api kebakaran diduga dipicu oleh korsleting arus listrik pada setop kontak di ruang tamu, sebab saat korban pergi ke masjid ia sempat mengisi daya HP. 

Akibat kebakaran ini, korban diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Namun beruntung kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka.