Tulungagung - Mahasiswa Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hutama Abdi Husada Tulungagung menggelar program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngantru.
Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Hutama Abdi Husada Dr Farida, mengatakan program PKMD atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan untuk mengasah kemampuan manajerial keperawatan, sekaligus mengaplikasikan ilmu kesehatan yang telah dipraktikkan di rumah sakit maupun layanan kesehatan.
"Ini adalah lanjutan dari program akademik. Jadi mahasiswa ini di ada tugas atau kompetensi yang harus dicapai. Setelah melakukan semua departemen itu dilaksanakan, maka di akhir stase mahasiswa itu diharapkan bisa mampu mengaplikasikan manajerialnya," kata Farida, Jumat (10/6/2023).
Menurutnya jika dalam praktik nyata yang dilakukan di rumah sakit atau layanan kesehatan, para mahasiswa fokus terhadap penanganan pasien, maka dalam PKMD, mahasiswa diwajibkan untuk turun langsung ke masyarakat dan melalukan berbagai kegiatan manajerial terkait kesehatan masyarakat.
"Bagaimana memimpin masyarakat, kemudian bagaimana mengajak musyawarah masyarakat sehingga mahasiswa ada ada kemampuan dalam soft skill-nya," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan PKMD tersebut para mahasiswa nantinya dapat menjalankan tugas dan fungsi keperawatan secara maksimal dan profesional. Tak hanya itu dengan program tersebut mahasiswa mampu memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar menyangkut peningkatan kesehatan.
"Mahasiswa bis mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dengan luarannya seperti itu mahasiswa nanti kalau sudah bekerja di tatanan kesehatan mahasiswa ada kemampuan untuk mengatasi masyarakat seperti itu," jelasnya.
Sementara itu salah seorang mahasiswi STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung mengatakan, kegiatan PKMD di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung memberikan manfaat dan pengalaman yang cukup besar bagi mahasiswa.
"Dari kegiatan PKMD selama empat minggu kami terjun langsung ke masyarakat, kami jadi tahu apa masalah kesehatan yang dikeluhkan masyarakat dam apa kendala masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan," kata mahasiswi.
Dari hasil kajian tersebut pihaknya mampu memotret kesehatan masyarakat Desa Banjarsari, salah satunya terkait banyaknya warga yang mengalami sakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes hingga asam urat.
Menurutnya daei hasil kajian tersebut pihaknya juga menemukan sejumlah kendala yang dialami oleh masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan hingga pengobatan. Kondisi itu terjadi akibat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki masyarakat.
Guna memecahkan problematika tersebut, mahasiswa menciptakan aplikasi berbasis Android, Si Chete yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kesehatan serta skrining online terhadap penyakit hipertensi.
Penggunanya cukup mudah, masyarakat tinggal mengisi kuisioner digital yang tersedia dalam aplikasi. Setelah seluruh pre-test dan post tes terisi, aplikasi akan memberikan kesimpulan ads tidaknya indikasi hipertensi.