Tulungagung - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur segera mendistribusikan sejumlah kios Anjungan Belajar Mandiri (ABM) guna membantu para pelajar dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PPJ), terutama di daerah minim jangkauan sinyal selular.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, mengatakan dengan ABM , para siswa dapat mengunduh berbagai materi pembelajaran, seperti buku paket hingga berbagai soal-soal yang telah disediakan oleh dinas pendidikan.
"Siswa tinggal mengunduh di mesin tersebut lalu mencetaknya dengan mesin print," kata Ramliyanto, saat menjadi pembicara dalam diskusi webinar bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung bekerjasama dengan komunitas Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan UNICEF, Rabu (2/9/2020).
Menurutnya salah satu daerah di Jawa Timur yang menjadi prioritas utama penyediaan ABM tersebut adalah Pulau Masalembu, sebab daerah tersebut sulit untuk dijangkau sinyal telepon selular. Sehingga diharapkan para pelajar dapat mengunduh secara mandiri materi yang dibutuhkan guna mendukung pembelajaran.
Lanjut dia, selain upaya penyediaan ABM, Dindik Jatim juga telah berkomunikasi dengan penyedia layanan telekomunikasi agar memperluas cakupan jaringan di Jawa Timur.
"Permintaan itu telah dijawab dengan kesanggupan memperluas jaringan internet di daerah," ujarnya.
Dinas pendidikan juga mendorong masing-masing sekolah untuk berinovasi agar mempermudah siswa dalam mengakses pembelajaran jarak jauh. Salah satunya dengan penerapan sistem single link, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh siswa.
Ramliyanto menegaskan dalam penerapan sistem PPJ, aspek utama yang wajib diperhatikan adalah kesehatan dan keselamatan siswa maupun tenaga pendidik.
Saat ini Dinas Pendidikan Jatim mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terhadap 25 persen SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur. Rencananya akan ditambah 25 persen lagi pada 7 September mendatang.