Sisihkan Sebagian Gaji, Polisi Tulungagung Bantu Masyarakat Terdampak COVID-19

Tulungagung - Donasi penanggulangan dampak COVID-19 terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali anggota Polres Tulungagung, mereka menyisihkan sebagian gaji untuk membantu warga yang terdampak pandemi Corona. 

"Gerakan itu kami lakukan secara spontan, usai apel ada tim yang nembawa kotak sumbangan untuk keliling ke anggota (polisi)," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Selasa (12/5/2020). 

Hasilnya, penggalangan dana secara singkat itu mampu mengumpulkan dana senilai Rp3.606.500. Dana tersebut selanjutnya dialokasikan untuk membeli 50 paket sembako untuk disalurkan kepada masyarakat miskin. 

"Paket sembako sudah kami salurkan bersama tim tiga pilar di Kecamatan Pagerwojo. Bantuan itu kami prioritaskan untuk warga miskin yang berasa di daerah yang sulit diakses," ujarnya. 

Pandia menambahkan, gerakan bersama untuk membantu di fakir miskin maupun waega terdampak COVID-19 tersebut dapat meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Kita saling bahu membahu, karena dengan kepedulian bersama maka beban masyarakat di masa pandemi ini akan lebih ringan," imbuhnya. 

Pihaknya berharap langkah serupa juga dilakukan oleh elemen masyarakat yang lain dan menjadi gerakan sosial berskala besar untuk penanggulangan dampak COVID-19. 

30 Ribu Calon Penumpang Kereta Api Daop 7 Belum Batalkan Perjalanan

Tulungagung - Pascakeluarnya larangan mudik, PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatalkan puluhan perjalanan kereta jarak menengah dan jauh. Namun hingga kini 30 ribu calon penumpang di wilayah Daop 7 Madiun belum melakukan pembatalan tiket. 

Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, mengantakan berdasarkan data Rail Ticket System (RTS), per tanggal 5 Mei 2020 untuk keberangkatan dan kedatangan calon penumpang pada tanggal 14 mei hingga 4 Juni 2020 masih ada sekitar 33.330 tiket yang belum dibatalkan. 

"Dengan rincian 15.394 tiket calon penumpang berangkat dan 17.936 tiket calon penumpang datang," kata Ixfan, Selasa (5/5/2020). 

Padahal PT KAI mengaku telah mengumumkan pembatalan perjalanan kereta melalui berbagai media, sedangkan pembatalan tiket calon penumpang kereta api Lebaran pada musim pandemi Corona ini diperpanjang hingga 31 Mei 2020. 

"Kami imbau kepada calon penumpang untuk segera membatalkan tiketnya pada jadwal keberangkatan sampai dengan 1-31 Mei ini, nanti seluruh bea akan dikembalikan 100 persen, tidak termasuk bea pesan. Pengembalian menggunakan aplikasi kai access hanya 3 hari kerja dari tanggal transaksi pembatalan," imbuhnya. 

Ixfan menjelaskan pada masa pandemi corona ini pihaknya telah membatalkan 48 perjalanan kereta api jarak sedang dan jauh yang melintasi Daop 7 Madiun. Termasuk membatalkan seluruh perjalanan kereta api angkutan Lebaran 2020. 

"Sebelum ada larangan mudik itu PT KAI sudah menetapkan jadwal angkutan Lebaran selama 22 hari mulai 14 Mei sampai dengan 4 Juni 2020. Kami sudah membuka pemesanan tiket kala itu sejak 14 Februari untuk empat kereta api," kata Ixfan. 

Keempat kereta api tersebut adalah KA Anjasmoro relasi Jombang-Pasar Senen PP,  KA Singasari relasi Blitar - Pasar Senen PP, KA Brantas relasi Blitar - Pasar Senen PP dan Kahuripan relasi Blitar - Kiara Condong PP. Dari alokasi 119.240 tempat duduk, hingga H+10 lebaran telah terjual 80 persen, bahkan untuk hari-hari tertentu telah habis terjual.

Mulai Hari ini 18 Perjalanan Kereta Api Lokal di Jatim Dihentikan Sementara

Tulungagung - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghentikan 18 perjalanan kereta api lokal yang melintas di Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun Jawa Timur, guna mendukung penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya dan sekitarnya. 

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, mengatakan pembatalan perjalanan kereta api lokal itu efektif mulai diberlakukan hari ini, Rabu (6/5/2020) sampai dengan 31 Mei 2020. 18 perjalanan KA yang dibatalkan terdiri dari 12 perjalanan KA Dhoho relasi Surabaya-Kertosono PP, relasi Kertosono-Blitar PP, serta 6 KA Penataran relasi Blitar-Surabaya PP. 

"Totalnya ada 18 perjalanan yang kami batalkan. Meski demikian masih ada 10 perjalanan KA lokal yang beroperasi setiap hari," kata Ixfan, Rabu (6/5/2020). 

10 kereta api lokal yang masih beroperasi adalah : 
KA 431 (Dhoho) relasi Blitar - Kertosoni.
KA 440 (Dhoho) relasi Kertosono - Surabaya kota.
KA 445 (Dhoho) relasi Surabayakota - Kertosoni.
KA 438 ( Dhoho) relasi Kertosono - Blitar.
KA 450 (Penataran) relasi Blitar - Malang - Surabaya kota.
KA 451 (Penataran) relasi  Surabaya kota - Malang - Blitar.
KA 481 (KRD) relasi Surabaya kota - Kertosono.
KA 482 (KRD) relasi Kertosono - Surabaya kota.
KA 483 (KRD) relasi Surabaya kota - Kertosono.
KA 482 (KRD) relasi Kertosono - Surabaya kota.

Lanjut dia kebijakan pengurangan layanan operasional kereta api lokal tersebut merupakan kebijakan langsung dari pimpinan pusat KT KAI di Bandung. Hal ini dilakukan guna mendukung penerapan PSBB di wilayah Surabaya, Sidoarjo serta Gresik. 

"Mohon maaf atas tidak terselengaranya ke 18 Perjalanan KA lokal tersebut, pembatalan ini memang harus dilakukan guna menjalankan peraturan pemerintah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya  

Ixfan menambhakan, para calon penumpang di yang sudah terlanjur membeli tiket KA lokal diimbau segera melakukan pembatalan tiket. Sedangkan untuk menghindari terjadinya penumpukan di loket stasiun, proses pembatalan bisa dilakukan melalui aplikasi KAI Access.

"Nantinya bea tiket akan dikembalikan 100 persen kepada calon penumpang," jelasnya. 

Berenang, Pelajar Tulungagung Tenggelam di Sungai Brantas

Tulungagung - Seorang pelajar asal Kecamatan Ngantru Tulungagung dikabarkan hilang terseret arus Sungai Brantas saat berenang bersama rekannya. Hingga kini jasad korban belum ditemukan. 

Paur Subbaghumas Polres Tulungagung Ipda Anwari, mengatakan peristiwa yang menghanyutkan korban Yordan Candra Mahardika (17) warga Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru, Tulungagung tersebut, terjadi pada Minggu (3/5/2020) siang. 

Peristiwa itu berawal saat korban bersama dua rekannya Dimas dan Firman mencari ikan di aliran Sungai Brantas di Desa Mojoagung. Setelah satu jam mencari ikan korban dan Firman bermain dengan berenang di aliran sungai. 

"Saksi Dimas tidak berani berenang dan menunggu di tepi sungai sebelah timur, sedangkan korban dan Firman berenang ke tepi barat.  Pada saat Firman sampai di tepi sungai sebelah barat mengetahui korban hanyut terbawa arus," kata Anwari, Minggu (3/5/2020). 

Melihat rekannya hanyut, Firman berteriak minta tolong kepada pemancing yang ada di sekitar lokasi kejadian. Salah seorang berusaha memberi pertolongan dengan menjulurkan sebilah bambu, namun tidak mampu menjangkau korban. 

"Jadi saat itu korban sempat muncul di permukaan, namun tudak bisa menjangkau bambu yang dijulurkan. Korban akhirnya hilang terseret arus sungai," ujarnya. 

Aparat kepolisian yang mendapat laporan tersebut langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan sejumlah relawan guna membantu proses pencarian. Rencananya pencarian korban akan dilanjutkan Senin besok dengan menyisir daerah aliran sungai. 

"Dugaan awal, korban ini hanyut karena kecapaian dan mengalami kram. Besok akan dilakukan pencarian lagi," imbuhnya. 

foto istimewa