Tulungagung - Setelah menjalani isolasi dan uji laboratorium, seorang pasien asal Kediri di RSUD dr Iskak Tulungagung dinyatakan negatif virus corona (COVID-2019).
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Supriyanto, kepastian itu didapatkan setelah pihaknya menerima hasil uji laboratorium yang dikeluarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, terhadap swap tenggorok pasien Yatim Muhaini warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
"Kondisi pasien sembuh dengan baik, sudah keluar hasil dari Litbangkes Kementerian Kesehatan dan dinyatakan negatif COVID-2019. Dia hanya sakit radang tenggorokan saja," kata Supriyanto, Senin (17/2/2020).
Pasien perempuan tersebut sempat menjalani karantina di ruang isolasi RSUD dr Iskak selama 14 hari penuh. Yang bersangkutan juga mendapatkan pendampingan sari dokter spesialis paru serta dokter spesialis mikro biologi.
Dijelaskan, indikasi awal yang dialami pasien tersebut memiliki kemiripan dengan gejala serangan virus. Ditambah yang bersangkutan baru pulang dari negara yang terpapar virus corona, Korea Selatan.
"Memang gejalanya klinisnya persis, namun yang kami pedomani adalah dari laboratoris. Pasien sudah boleh pulang, karena kondisinya sudah sembuh," ujarnya.
Supri berharap, masyarakat di lingkungan Yatim tidak memberikan stigma negatif maupun mengucilkannya, sebabnya fakta yang didapat dari pemeriksaan telah dinyatakan negatif corona.
Direktur RSUD dr Iskak mengaku rumah sakitnya akan menjalankan standar operasional prosedur saat menangani pasien suspek corona.
"SOP-nya memang seperti itu (diisolasi), jadi kami menangani pasien seolah-olah sudah terjadi, sehingga jangan sampai kita ini kecolongan," ujar Supri.
Meski demikian pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Cuci tangan pakai sabun atau gunakan antiseptik," jelasnya.
Sementara itu pasien Yatim Muhaini saat dikonfirmasi di RSUD dr Iskak mengaku senang dengan hasil uji laboratorium yang menyatakan dirinya negatif corona.
"Senang sekali bisa keluar dari isolasi dan negatif corona. Sebetulnya saya sejak awal saya sudah sangat yakin bukan corona, sebab saya punya riwayat sakit asam lambung," kata Yatim.
Menurutnya, selama masa karantika ia mendapatkan penanganan yang cukup baik dari pihak rumah sakit. Yatim juga menyadari prosedur isolasi yang dijalankan tim medis merupakan upaya untuk melindunginya.
"Pelayanannya bagus, saya tahu harus diisolasi ya dari berita," imbuhnya.
Sebelum mengalami panas, nyeri telan dan batuk, ia sempat berkunjung ke Korea Selatan selama satu bulan untuk mendampingi anaknya melahirkan.
Yatim sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kediri. Selanjutnya pasien dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk menjalani isolasi dan penanganan lebih intensif.
"Saya yakin masyarakat tidak akan mengucilkan saya," ujarnya.
EmoticonEmoticon