Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Jatim Capai 77 Persen

Tulungagung - Memasuki musim tanam bulan November 2019 penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Timur dipastikan telah mencapai 77 persen. Sedangkan distribusi di Tulungagung mencapai 91 persen. 

Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan, mengatakan dari kuota pupuk bersubsidi di Jatim tahun 2019 sebesar 2,3 juta ton, hingga 12 November telah tersalurkan 1,8 juta ton. 

"1,8 juta ton itu sama dengan 77 persen dari total alokasi pupuk subsidi satu tahun di Jawa Timur yang ditangani oleh Petrokimia Gresik," kata Ihwan, Kamis (14/11/2019). 

Khusus di wilayah Jatim, pihaknya menjadi penyedia pupuk bersubsidi jenis urea di 22 kabupaten/kota, yakni Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Magetan, Ngawi, Madiun, Kota Madiun, Mojokerto, Kota Mojokerto, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Jombang, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. 

"Kalau jenis urea, kami dapat kuota di 22 kabupaten/kota, tapi kalau jenis lain, seperti ZA, SP 36, Phonska kami mendapat tanggung jawab pengadaan dan distribusi di seluruh Indonesia, sedangkan Petroganik juga di seluruh Indonesia kecuali Banten dan Jabar," ujarnya. 

Sedangkan distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Tulungagung hingga pertengahan November ini telah mencapai 91 persen atau 70 ribu ton dari total alokasi 77 ribu ton. Pihaknya optimistis penyaluran pupuk bersubsidi tersebut akan mencapai titik maksimal hingga akhir tahun mendatang, terlebih saat ini mulai memasuki musim tanam. 

"Khusus untuk Tulungagung ini kami justru ketar-ketir, karena ini baru akan mulai tanam sudah 91 persen, makanya kami minta tidak langsung dihabiskan," imbuhnya. 

Pihaknya menyebut, proses distribusi pupuk bersubsidi di Tulungagung saat ini tidak ada kendala sama sekali, pascapembukaan blokir pupuk di Kecamatan Tanggunggunung sepekan yang lalu. 

"Begitu ada pengumuman pembukaan blokir, sorenya kami langsung gelontorkan alokasi 12 truk dari Gresik ke Tanggunggunung," ujar Ihwan. 

Sementara itu untuk alokasi pupuk bersubsidi skala nasional sebesar 8,8 juta ton, Petrokimia Gresik memperoleh jatah 5,2 juta ton atau 60 persen. Dari jumlah itu pihaknya telah menyalurkan sekitar 4,23 juta ton atau 81 persen. 

"Artinya kami sudah dalam track yang benar," kata Ihwan. 

Humas PT Petrokimia Gresik ini menyebut, untuk menghadapi musim tanam di akhir 2019 ini stok pupuk yang tersedia cukup memadai. Perusahaan BUMN tersebut memiliki stok antara 2-3 kali lipat dari kebutuhan petani. 

"Selain pupuk bersubsidi kami juga mengimbangi dengan menyediakan pupuk nonsubsidi, sebab usulan pupuk bersubsidi nasional 13,1 juta ton yang disetujui pemerintah hanya 8,8 juta ton. Artinya masih ada disparitas 4,3 juta ton," kata Ihwan. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »