Tulungagung - Momen hari Valentine dimanfaatkan oleh jajaran Polres Tulungagung untuk menggelar razia di sejumlah rumah kos serta hotel yang ada di wilayah pusat kota. Hasilnya beberapa pasangan bukan suami istri diamankan lantaran kedapatan sedang berduaan di kamar hotel.
Kasubbag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, mengatakan razia di beberapa hotel kelas melati tersebut sengaja dilakukan dalam rangka cipta kondisi, sehingga Valentine tidak dimanfaatkan untuk hal-hal negatif.
"Jadi memang betul kami sedang melakukan operasi cipta kondisi, saat ini masih berlangsung, sehingga belum bisa kami sampaikan hasilnya," kata Sumaji, Kamis (14/2/2019).
Dari pantauan detikcom, tim Polres Tulungagung tersebut bergerak di beberapa titik, diantara Hotel Surakarta, rumah kos Incast, rumah kos pinka serta Hotel Wijaya.
Polisi menyisir seluruh kamar yang disewa oleh konsumennya, namun di tiga titik pertama petugas tidak mendapatkan hasil. Rata-rata kamar dalam kondisi kosong.
Sedangkan pada sasaran razia titik ketiga, polisi menemukan pasangan bukan suami istri yang berada dalam satu kamar. Di lokasi tersebut petugas langsung melakukan pemeriksaan identitas tamu hotel, setelah dipastikan bukan pasangan suami istri, petugas langsung membawanya ke Polres Tulungagung guna proses pembinaan.
Pada lokasi ketiga itu, petugas mengamankan dua pasangan bukan suami istri. Mereka rata-rata telah berusia di atas 40 tahun. Salah satu pasangan tersebut mengaku berasal dari wilayah Trenggalek.
"Saya dari Trenggalek pak, yang (perempuan) ini juga Trenggalek," kata salah satu pasangan saat ditanya di dalam truk polisi.
Selain dua pasangan bukan suami istri, polisi juga ikut mengamankan seroang perempuan muda. Perempuan tersebut kedapatan membuang sebuah catatan yang mencurigakan dari lantai dua hotel.
"Ya sudah dibawa saja dulu, nanti biar Reskrim yang memeriksa," kata salah seorang polisi.
Akhirnya lima orang yang terjaring razia cipta kondisi tersebut langsung diangkut menggunakan truk polisi dan dibawa ke Polres Tulungagung. Mereka diperiksa di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA).
"Mohon maaf ini masih berlangsung, jadi belum bisa saya jelaskan terkait siapa saja yang dibawa ke sini tari, nanti saja kalau sudah selesai," imbuhnya.
EmoticonEmoticon