Pengiriman Pupuk Subsidi se-Kecamatan Tanggunggunung Diblokir

Admin 9/17/2019

Tulungagung - Ribuan petani di Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung tidak mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi sejak empat bulan terakhir. Pemblokiran pupuk subsidi ditengarai akibat tidak adanya data baku luas lahan sawah. 

Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Tulungagung, Tri Widyono Agus Basuki, mengatakan pemblokiran pasokan pupuk bersubsidi itu berawal dari adanya rapat bersama di Istana Wakil Presiden pada Mei lalu. Saat itu diketahui ada 40 kabupaten di Indonesia yang tidak memiliki data luas baku lahan sawah. 

"Salah satunya adalah Tulungagung di Kecamatan Tanggunggunung, di sana disebutkan ada 375 hektare lahan yang tidak ada datanya. Kemudian ada rekomendasi yang melarang pihak penyedia pupuk untuk menyalurkan ke sana," kata Tri Widyono, Senin (16/9/2019). 

Dampaknya sejak Juni lalu 6.512 petani dengan luas lahan 8.078 hektare di Tanggunggunung tidak mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi. Dinas pertanian setempat mempertanyakan adanya pemblokiran di seluruh Kecamatan Tanggunggunung, padahal yang bermasalah hanya 375 hektare. 

"Tapi ini semua diblokir, padahal Tanggunggunung ini merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di Tulungagung, sepertiga lahan tanaman jagung itu ada di Tanggunggunung. Kalau diblokir seharusnya ya yang 375 hektare," ujarnya. 

Pria yang akrab disapa Okky ini menyebut , saat ini pihaknya masih berupaya untuk memecahkan persoalan tersebut dengan berkirim surat ke Kementerian Pertanian serta Gubernur Jawa Timur. Namun belum mendapatkan jawaban. Pihaknya diminta untuk menunggu tim verifikasi pemerintah pusat dari Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) serta Badan Informasi Geospasial. 

"Hari ini KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida), Dinas Kepala Dinas Pertanian Tulungagung ke dirjen untuk menanyakan hal tersebut," ujar Okky. 

Okky menambahkan, apabila pemblokiran dibiarkan terjadi, maka seluruh petani di Kecamatan Tanggunggunung tidak bisa bercocok tanam. Dampaknya produksi jagung di Tulungagung akan terganggu. 

"Padahal ini akan memasuki musim penghujan, biasanya petani mulai mempersiapkan pupuk dan ketika hujan turun sudah siap bercocok tanam jagung," imbuhnya. 

Dari data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), kebutuhan pupuk urea di Tanggunggunung mencapai 2.410 ton/tahun, dari jumlah itu telah tersalurkan 1.042 ton atau 44 persen. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »