Tulungagung – Perum Jasa Tirta I (PJT I) melalui Sub Divisi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta ESG menyerahkan bantuan lima titik Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Biogas di Kabupaten Tulungagung. Seluruh IPAL Biogas tersebut dibangun di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, dan difungsikan sebagai energi alternatif terbarukan.
Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus pemberdayaan masyarakat.
“Kami percaya, pengelolaan lingkungan yang baik akan membawa manfaat ganda, tidak hanya bagi kelestarian alam, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” jelasnya, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, keberadaan IPAL Biogas di Desa Kradinan menjadi contoh nyata bagaimana limbah ternak yang selama ini dianggap masalah dapat diubah menjadi energi bermanfaat.
“Desa Kradinan ini bisa menjadi percontohan pengelolaan limbah berbasis energi bersih di Tulungagung dan sekitarnya,” ujarnya.
Fahmi menambahkan, program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya butir kedua mengenai kemandirian bangsa di bidang pangan, energi, dan air. Kehadiran IPAL Biogas dinilai sebagai langkah nyata PJT I dalam mendorong ketahanan energi berbasis masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya air.
“Dengan adanya IPAL Biogas, kami berharap Desa Kradinan mampu menunjukkan bahwa pengelolaan limbah yang tepat bisa menghadirkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan. Langkah ini juga bagian dari kontribusi PJT I dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, ketahanan energi nasional, dan terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Divisi Pengelolaan TJSL dan ESG PJT I, Andriana Kartikasari, menjelaskan bahwa IPAL Biogas hadir sebagai solusi pengelolaan limbah ternak yang ramah lingkungan. Teknologi ini tidak hanya mencegah pencemaran, mengurangi bau, serta menjaga kualitas air tanah, tetapi juga menghasilkan energi alternatif berupa biogas.
Selain itu, lanjutnya, pemanfaatan IPAL Biogas turut mendorong pola hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
“Bantuan PJT I ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan dalam mengimplementasikan program TJSL yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkap Andriana.
Ia menambahkan, program IPAL Biogas tidak hanya menjawab permasalahan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui IPAL Biogas, warga memperoleh lingkungan yang lebih sehat sekaligus sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan sehari-hari.
“Inilah wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak sekadar seremonial, melainkan memberi manfaat nyata, terukur, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkasnya.