Terdampak PSBB Surabaya, Terminal Tulungagung Kosong Melompong


Tulungagung - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo berdampak langsung terhadap operasional angkutan umum di Tulungagung. 90 persen bus antar kota berhenti beroperasi, akibatnya kondisi terminal kosong melompong.

Petugas Terminal Bus Gayatri Tulungagung Agung Nugroho, mengatakan sejak penerapan PSBB di Surabaya dan sekitarnya seluruh bus antar kota jurusan Tulungagung-Surabaya yang dikendalikan PO Harapan Jaya dan PO Bagong berhenti total. 

"Kedua PO sudah memberikan pengumuman penghentian operasional selama masa PSBB. Pada tahap pertama akan berlangsung selama 14 hari, sedangkan perkembangannya melihat kondisi Surabaya," kata Agung, Rabu (29/4/2020). 

Terhentinya opersional bus jurusan Surabaya berdampak langsung terhadap operasional bus lain yang menjadi mata rantai transportasi di Tulungagung. Sebagian besar bus jurusan jarak dekat seperti Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo, Tulungagung-Blitar-Malang, Tulungagung-Nganjuk serta beberapa jurusan lain juga ikut menghentikan operasionalnya. 

"Karena angkutan bus itu saling terkait, kalau jurusan yang banyak penumpang berhenti, maka otomatis jumlah penumpang akan anjlok juga. Sehingga sebagian besar memilih untuk berhenti," ujarnya. 

Agung mengaku, selama dua hari terakhir hanya ada dua bus jurusan Tulungagung-Nganjuk yang beroperasi. Itupun dengan kondisi minim penumpang. 

Tak hanya bus jurusan dekat, salah satu rute terpanjang di Jawa Timur, Trenggalek-Banyuwangi yang dioperasikan PO Harapan Baru juga tidak beroperasi. Langkah itu dilajukan lantaran minimnya penumpang di terminal yang disinggahi. 

"Kemarin itu Harapan Baru sempat masuk sini, tapi setelah sampai Tamanan memilih untuk balik ke garasi. Ya karena nggak ada penumpang," jelasnya. 

Di sisi lain, sejumlah calon penumpang yang terlanjur ke terminal terpaksa beralih ke moda transportasi lain untuk menuju ke lokasi tujuan. Seperti diungkapkan salah seorang calon penumpang asal Trenggalek Nur Rohmad, ia terpaksa menggunakan jasa ojek untuk sampai ke Terminal Tulungagung. 

"Saya rencana mau ke Kediri, ternyata sampai sini (Tulungagung) juga tidak ada bus. Nggak tahu ini nanti pakai ojek lagi atau dijemput teman," kata Rohmad. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »