Pandemi Corona, Dana Hibah CSR PT KAI Anjlok 50 Persen

Tulungagung - Dana hibah Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2021 turun drastis akibat pandemi COVID-19, dari sebelumnya Rp 17 miliar menjadi Rp 8,7 miliar. 

Vice President CSR PT KAI Agus Setijono mengatakan, penurunan dana CSR dipengaruhi oleh pandemi virus Corona yang berimbas pada anjloknya pendapatan perusahaan. Bahkan Ia mengaku PT KAI mengalami kerugian. 

Meski di tengah sumber keuangan yang berdarah-darah, pihaknya mengaku masih mampu memberikan tanggung jawab perusahaan ke masyarakat, melalui program CSR tersebut. 

"Kalau CSR total, termasuk program kemitraan yang diambil dari dana bergulir serta program bina lingkungan turun dari Rp 27 miliar menjadi Rp 22 miliar. Tapi yang paling banyak penurunannya untuk bina lingkungan atau hibah dari Rp 17 M jadi Rp 8,7 M," kata Agus Setijono, Jumat (1/10/2021). 

Ditemui saat penyerahan dana bina lingkungan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mutiara Barokan di Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung, Agus menjelaskan kucuran Rp 8,7 dana hibah tersebut, disalurkan untuk tujuh sektor sasaran, mulai dari petanian, sarana ibadah dan perikanan. 

"Kalau di PT KAI, CSR tersebut kami utamakan untuk masyarakat di sekitar jalur kereta api. Jadi proses bisnisnya kereta api dulu, rinciannya 70 persen di sekitar jalur kereta api dan 30 persen boleh jauh," jelasnya. 

Lebih lanjut Agus menambahkan penyaluran CSR tersebut dilakukan melalui sistem usulan, dari calon sasaran. Selanjutnya PT KAI melakukan proses verifikasi di lapangan. 

"Seperti pada Pokdakan Mutiara Barokan ini, mereka mengusulkan bantuan Rp 200 juta, tapi kami evaluasi, beberapa yang tidak perlu, sehingga ketemu Rp 198,6 juta," jelasnya. 

Pihaknya berharap hibah tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan seluruh anggota kelompok pembudidaya ikan. 

"Saat kami evaluasi, kelompok ini nampaknya serius dalam melakukan pembudidayaan ikan dan memang kekurangan modal. Semoga bisa mewujudkan keinginannya," jelas Agus. 

Sementara itu Ketua Pokdakan Mutiara Barokan, Supriyadi mengatakan akan memanfaatkan dana CSR tersebut untuk pembangunan kolam budidaya bersama. 

"Kami akan membangun kolam bersama, nanti digunakan untuk angota kelompok," jelas Supriyadi. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »